Ini sebenarnya pengalaman pribadi, tapi malu kalo itu kejadian sendiri, makanya dirubah namanya biar nggak ada tanggung jawab moral di sana. ceritanya belum begitu lama, namun karena kejadian itu sangat disukai, jadi menghayal untuk merenungkan ke dalam tulisan juga agak susah dan makan waktu.
Cerita Dewasa : Ceritanya gini, waktu itu ingat betul
hari sabtu tanggal 12 Feb 2005, ketika sedang duduk di tempat piket di
salah satu kantor perusahaan advertising kosmetik di Jakarta, Tibor yang
bekerja sebagai staff marketing (boleh dibilang petugas piket yang
bergiliran diantara karyawan) kebetulan mendapat tugas jaga malam dan
ditemani oleh salah seorang calon SPG (model) bernama Cia. Paras Cia
cukup manis dan berbibir seksi.
Badannya agak berisi dengan tinggi
kira-kira 165 cm berkulit kuning langsat dan mempunyai ukuran dada yang
wow 40 cup BB. Dada Cia begitu besar sehingga sangat indah dipandang
jika memakai kaos ketat dan dengan bh ukuran itu pun bagian samping dan
atas tetek Cia masih nyempul keluar bh. Pakaian Cia waktu itu tidak
terlihat merangsang, hanya memakai celana jeans dan kemeja berkancing
depan.
Ketika Cia mengantarkan teh manis untuk
Tibor yang kebetulan hanya sendiri di ruang jaga, Cia menyapa Tibor
seperti ingin ada teman ngobrol. Terjadilah percakapan antara Tibor dan
Cia hingga menjurus ke arah yang agak mengundang birahi. Dari
pembicaraan perkawinan hingga ujung-ujungnya ngelantur ke pembicaraan
seputar hubungan seksual.
Setelah Cia ingin menyudahi obrolan, dan
ia hendak pamit untuk kembali ke tempatnya, Tibor seraya menarik
tangannya dan merangkul Cia ketempat sudut kamar yang berukuran 2,5m
x3,5m yang kebetulan bagian kanan kamar tertutup tirai, jadi tidak
terlihat dari luar. Tibor mencium bibirnya yang ranum dan sexy itu. Cia
agak terkejut atas perlakuan Tibor yang tiba-tiba, namun ia tetap
membalas ciuman Tibor dengan mesra.
Ciuman Cia kian lama kian menghangat
setelah Tibor meremas buah dada sebelah kiri yang besar itu. Kemudian
Tibor meremas agak keras payudara Cia karena Tibor sangat bernafsu untuk
melumat seluruh tubuhnya. Ciuman Cia tidak terlepas, malah semakin
bernafsu setelah Tibor meremas ke kedua buah dadanya dengan kedua
tangannya agak keras sambil berciuman penuh birahi.
Nikmat sekali perasaan Tibor ketika
meremas-remas buah dada yang kencang karena nafsu. Tibor rasakan puting
susu Cia yang juga mulai mengeras, kemudian Tibor mengusap-usap dan
sesekali memencetnya agar dia lebih terangsang. Ketika sedang asik
mereka berciuman dan saling meraba, terdengarlah suara pintu terbuka
dari jauh,
Tibor dan Cia pun cepat-cepat mengatur
jarak antara mereka berdua agar tidak adak ada kecurigaan di tempat itu.
Kemudian Cia pun pamit untuk kembali ke tempatnya sambil membawa nampan
tempat minum dan membalik badan sambil tersenyum. Derup jantung Tibor
kian kencang, antara takut ketahuan dan senang, sehingga berharap
kejadian itu terulang lagi lain kali.
Hari berganti hari terasa lama menunggu
kesempatan itu terjadi kembali. Tiga hari kemudian, kebetulan Tibor
mendapatkan tugas jaga malam untuk mengantikan rekannya yang sakit.
Senang rasa hati Tibor mendapatkan tugas lebih cepat dari perkiraanya.
Pada hari itu, di siang hari, Tibor langsung memberikan pesan kepada
teman Cia bernama Dewi bahwa Tibor mendapatkan tugas malam hari ini, dan
agar disampaikan kepada cia.
Dewi sebagai sahabat akrab cia, langsung
memberikan kabar tersebut. ketika Tibor jaga malam, lama rasanya
menunggu kehadiran teh manis hangat bikinan cia. Tepat jam sebelas
malam, Cia pun akhirnya keluar membawa teh manis dan bebepapa kue dalam
piring.
Senang hati Tibor melihat Cia muncul,
dan Tibor langsung menyapa: hai apa kabar, kemudian Cia jawab: baik
bang. apakah yang lainnya sudah pada tidur? Kata tibor, Cia menjawab:
jangan takut bang, ada Dewi di situ untuk menjaga jika ada orang yang
akan keluar atau masuk dari pintu itu. Lega rasa Tibor mendengar ucapan
itu, berarti amanlah mereka dari gangguan orang. tanpa basa basi Tibor
langsung menarik tangan Cia dan merangkulnya seraya melumat bibir Cia
yang sexy itu.
Tak ada hambatan dalam melakukan hal
tersebut karena sudah dilakukan Tibor beberapa hari lalu. seperti biasa
tangan Tibor langsung meraba payudara cia, sehingga Cia agak menggeliat
ke-enakkan. Pelukakan Cia semakin erat, karena Tibor sudah mulai melumat
leher dan belakang telinga cia. Suara Cia semakin mendesah sehingga
membuat Tibor ingin melakukan hal yang lain dari biasanya.
Tangan Tibor mulai menelusup lewat bawah
kemeja Cia untuk menggapai payudara yang terbungkus bh warna coklat
muda. Tanpa terasa, tangan Tibor sudah berada di permukaan bh Cia dan
mengusap-usap payudara sebelah atas yang tidak tertutup bh. Lumatan
bibir Tibor membuat Cia tidak mengetahui gerilya tangan tibor. Secara
perlahan tangan Tibor mulai menyusup lewat bawah bh Cia untuk menggapai
seluruh payudara cia.
Diangkatnya bh Cia perlahan-lahan agar
tidak terasa. Makin terangkat sedikit-demi sedikit hingga puting Cia
sudah berada dalam genggaman tangan tibor. Tangan Tibor sebelah kanan
telah mendapatkan seluruh payudara Cia yang besar yang tidak dapat
terpegang keseluruhan karena saking besarnya. Diremas-remas payudara Cia
berikut putingnya.
Makin menggeliat Cia merasakan remasan
tangan Tibor yang begitu nikmat. Cia belum mengetahui bahwa bh sebelah
kiri Cia telah terangkat, sehingga payudara Cia telah terbuka, walaupun
masih dalam baju. Tibor mulai melumat leher Cia lagi, dan kini dengan
cepat mulut Tibor turun ke bawah seraya mengangkat baju Cia ke atas,
sehingga mulut Tibor dapat melumat puting Cia yang berwarna merah muda.
Cia agak terkejut, tiba-tiba kok bh Cia
sebelah kiri telah terangkat dan mulut Tibor telah berada di ujung
payudara sebelah kirinya sambil melumat puting itu dengan bernafsu serta
tangannya meremas pangkal payudara cia. Walaupun kaget, Cia tetap
membiarkan tindakan tibor, karena memang terasa sangat nikmat. Kemudian
Tibor memainkan lidahnya untuk memutar-mutar puting cia.
Semakin menggeliatlah Cia dibuatnya. Cia
tidak dapat menahan nikmat atas perlakuan tibor, sehingga tangan Cia
masuk kebalik baju Tibor dan mengusap-usap pungung Tibor dan sesekali
mencakarnya jika kenikmatan itu memuncak. Muka Cia menengadah ke atas
sambil merasakan nikmatnya lumatan bibir Tibor di payudaranya. Sambil
melirik ke arah muka Cia yang sedang menengadah ke atas, Tibor
menggunakan kesempatan itu dengan menggerakan tanagan kirinya secara
perlahan-lahan menelusup masuk ke bagian dalam baju cia.
Tibor mulai meraba perut cia, kemudian
perlahan naik ke bh kanan cia. tangan kiri Tibor berusaha naik ke bagian
bawah bh cia. Tak segan segan tangan kiri Tibor langsung menelusup
masuk ke dalam bh cia, dan terpeganglah payudara kanan cia. Sedikit
semi-sedikit tangan kiri Tibor diangkat keatas agar bh Cia naik dan
terbuka. Dengan keuletan tibor, akhirnya terbukalah kedua payudara cia.
Lumatan bibir Tibor di payudara kiri Cia dilepaskan dan berpindah ke
bibir cia.
Kemudian tangan kanar Tibor kembali
meremas kembali patudara kiri Cia sehingga kedua tangan Tibor sudah
menguasai kedua payudara cia. Tanpa terasa Cia telah terpojok di tembok,
sehingga Cia dapat merasakan tegangnya penis Tibor di sekitar
selangkangannya. Tibor mempunyai pikiran untuk membuka baju cia, namun
belum menemukan caranya.
Akhirnya Tibor menyudahi remasan kedua
tangannya pada kedua payudara Cia kemudian memeluk sambil melumat
kembali bibir cia. Dalam pelukan tibor, Cia seakan pasrah. Secara
perlahan Tibor merenggangkan pelukannya sambil membuka kancing baju Cia
mulai dari bawah dengan memakai tangan kanannya. Setelah kancing teratas
kebuka maka terbukalah semua kancing baju cia. Lumatan bibir tiborpun
pindah ke payudara Cia sebelah kanan yang belum pernah terlumat oleh
tibor.
Payudara kanan Cia memang agak sensitf
dibanding yang kiri, sehingga ketika dilumat, desahan Cia semakin
kencang. Tiborpun lebih mengencangkan lumatannya, dengan sedotan yang
dalam dan kunyahannya yang begitu keras. Tak tahan lah Cia dibuatnya,
sampai-sampai Cia hampir terkulai karena lemas dan nikmat. Cia meminta
Tibor untuk menghentikan perbuatannya seraya mendorong badan Tibor
sambil menutup kedua payudaranya dengan baju tanpa terkancing.
Cia duduk berkata sambil terengah-engah:
perbuatan kita terlalu jauh bang, aku takut, katanya. Sudahlah kata
tibor, toh kamu juga merasakan kenikmatannya sama dengan aku. Terdiam
Cia dibuatnya, sambil mengancing baju dan membetulkan bh nya, Cia
berkata: kok abang ngomong begitu.
Sudah lah cia, toh kita sama sama
menikmatinya dan senang pula, ya nggak, jawab tibor. Setelah baju Cia
terkancing keseluruhan, Cia pun pergi tanpa menoleh, karena jawaban
Tibor tidak enak didengar di telinga cia. Dan Tibor pun berkata: kok
jadi begitu. Namun Cia tetap terus pergi meninggalkan Tibor tanpa
berkata-kata.
Tibor agak menyesal atas perkataan yang
diucapkannya ke pada cia. Keesokan harinya Tibor menghampiri dewi dan
kerkata: dew, bilang sama Cia jangan ngambek dong, nanti aku nggak dapat
teh manis lagi dari Cia. Sambil tertawa Dewi menjawab: iya nanti
disampein. Beberapa kali Tibor jaga malam tanpa diantarkan minuman oleh
Cia, namun oleh yang lainnya.
kangen rasanya Tibor kepada Cia, namun
Cia terlanjur marah. Ketika hendak hari raya Nyepi, kantor akan
diliburkan sehari dan Tibor kedapatan jaga malam. Sedih hati Tibor
karena Cia tidak lagi mau mengantarkan minuman ke ruang jaga malam. Di
kantor advertising kosmetik yang biasanya ramai, menjadi sunyi senyap
karena banyak dari para pegawainya yang keluar kota memanfaatkan
liburannya, sehingga tinggal empat orang calon SPG termasuk Cia yang
tidak dapat libur karena harus menata seluruh ruangan kantor dan
peralatannya.
Ketika malam hari raya Nyepi, kantor pun
sepi, karena besok dan lusa libur. Di belakangpun tidak berisik karena
tinggal empat orang saja yang biasanya belasan orang berkongko sambil
makan atau minum yang merupakan fasilitas kantor. ketika jam sebelas
seperempat malam, Tibor meminta dibuatkan minuman hangat kepada salah
seorang dibelakang dan meminta agar Cia yang mengantarkan.
Berharap-harap cemas Tibor menunggu
kedatangan minuman itu. Tak lama kemudian muncul Cia dengan membawa
minuman untuk tibor. Senang rasanya Tibor bertemu dangan Cia lagi. Masih
marah ya, sapa tibor. Ah engga, jawab cia. Kalo gitu masih mau di cium
dong, kata tibor. Cia diam, sambil memindahkan minuman dari nampan ke
meja.
Diusapnya pinggang Cia sambil berkata:
jangan marah dong, aku kan kangen banget sama kamu cia. Lalu Cia melirik
ke arah Tibor sambil tersenyum. Tanpa pikir panjang, Tibor langsung
menarik badan Cia dan langsung melumat bibir Cia dengan ganas. Cia pun
langsung menerima ciuman itu dengan hangat. Perlakuan Tibor kali ini
lebih membara, lebih buas dari perlakuan sebelumnya, sehingga Cia lebih
kepayahan menghadapinya.
Payudara Cia diputar putar dengan keras
bagian kanan dan kiri dan sesekali menggenggam dan meremas pantat Cia
dengan gemas. Setelah tangan Tibor telah menggapai bagian pantat,
kemudian digesernya tangan tersebut perlahan-lahan kebagian depan.
Dielusnya vagina Cia yang tertutup celana dalam dan celana panjang
secara lembut agar Cia lebih bisa menikmatinya.
Cia belum sadar bahwa tangan Tibor telah
meraba bagian depan resleting celana cia. Sambil berciuman dan meremas
remas payudara cia, Tibor mulai membuka kancing dan resleting celana Cia
secara perlahan lahan. Akhirnya tangan Tibor telah sampai pada celana
dalam Cia yang berwarna coklat muda. Tibor mulai memutar-mutar jari
tangannya disekitar depan celana dalam cia, namun Cia tetap asik
menerima ciuman tibor.
Saking keenakan, tanpa terasa oleh cia,
tangan Tibor susah bergerilya masuk kedalam celana dalam cia. Tibor
merasakan bulu halus di sekitar vagina cia, kemudian tangan Tibor
berusaha mengapai masuk ke vagina cia. Cia makin merasakan kenikmatan
atas sentuhan tangan tibor. Makin menggeliat-geliat tubuh Cia setelah
jari tengah Tibor masuk ke dalam vagina cia.
Tibor memasukkan jari tengahnya lebih
dalam ke vagina Cia dan mengeluarkannya dengan irama yang lembut. Makin
enak Cia dibuatnya, sehingga pantat Cia bergerak maju mundur tanpa
terasa. Kemudian Tibor menyesuaikan irama maju mundur itu yang
disesuaikan dengan keluar masuknya jari tengah tibor. Cia tak tahan
menerima nikmatnya gerakan tangan tibor, sehingga gerakan pantat Cia
semakin keras. Saking tak tahannya, tangan Cia menghampiri tangan tibor.
Dipegangnya tangan Tibor agar lebih
memasukkan jarinya ke vagina cia. Kemudian Cia mempercepat gerakan
tangan dan gerakan pantat yang maju mundur itu. Menggeliat-geliatlah Cia
dibarengi dengan desahan dan rintihan yang sendu dan panjang. Mendengar
rintihan itu, Tibor secara perlahan-lahan membuka kancing dan
menurunkan resleting celananya. Kemudian tangan Tibor menghampiri tangan
Cia untuk diarahkan ke bawah menuju celana Tibor yang telah terbuka
kancing dan reslingnya.
Diarahkan tangan Cia masuk kedalam
celana dalam Tibor agar di remas-remas penis tibor. Tanpa terucap
kata-kata, tangan Cia secara otomatis menggenggam penis Tibor dengan
gerakan turun naik seolah-olah sebuah naluri kewanitaan yang keluar dari
lubuknya. Derup jantung kedua insan yang sedang dilanda asmara Agen Casino Sbobet itu
semakin kencang, tanpa terasa, akibat gerakan gerakan yang
terus-menerus, maka celana Cia maupun Tibor melorot ke bawah.
Alhasil, Tibor hanya memakai kaos dan
celana dalam, dan Cia hanya memakai baju berkancing depan dan celana
dalam. Dalam kondisi itu Tibor kangen ingin menlumat payudara cia,
kemudian diangkatnya baju Cia ke atas dan diangkatnya pula bh Cia dari
bawah sehingga muncullah dua buah dada besar bergoyang goyang akibat
tangan Tibor mengangkat bh itu ke atas dengan cepat.
Dilumatlah tetek Cia bergantian kanan
dan kiri, di dusel-dusel dengan pipi, mulut dan hidung tibor, sehingga
ujung putingnya menyentuh bulu kumis Tibor yang membuat bulu kuduk Cia
merinding dan badan Cia menggeliat keenakan. Sambil melumat tetek cia,
Tibor membaringkan tubuh tia di atas meja, sehingga badan Cia tergeletak
di atas meja, namun hanya sebatas pantat, kaki Cia tetap berada di
bawah.
Tibor pun menindih tubuh Cia Agen Casino Maxbet dengan
terus melumat tetek Cia dan memainkan vagian Cia dengan jari tangannya.
Vagian Cia telah basah dibuatnya dan Cia terus menggerakan pinggulnya
keatas kebawah seperti orang sedang bersenggama. Cia pasrah dalam
kondisi tersebut, karena sudah lelah merasakan kenikmatan yang
bertubi-tubi. Saking geramnya, tangan Cia mencari penis Tibor yang
berada diselangkangan. Agak susah menggapai penis itu karena posisi
tetentang dan sedang di geryangi oleh tibor.
Setelah berhasil mendapatkan penis
tibor, walupun posisinya agak miring, digenggamnya barang berukuran
sedang itu dan dirasakan oleh tangan Cia dengan penuh kenikmatan.
Kemudian barang itu diremas-remas dan genggam sambil turun naikkan agar
Tibor merasa lebih nikmat. Tak tahan Cia merasakan kenikmatan itu,
hingga dia duduk diatas meja seakan-akan ingin menyudahi pergumulan itu.
Tibor pun kaget, ada apa gerangan pikirnya, lalu Cia turun dari
duduknya di meja dan langsung meraih penis tibor.
Dipegangnya penis Tibor dengan dua
tangan, kemudian dikulum dan dihisap hingga Tibor kaget dibuatnya. Tibor
masih terbingung-bingung dengan tindakan Cia yang begitu berani, namun
dibiarkannya karena memang nikmat sekali dikulum dan dilumat oleh mulut
Cia. Tibor tak tahan menahan nikmatnya isapan mulut cia, lalu dicarinya
tetek Cia untuk diremas-remas agar lebih merangsang penisnya. Disuruhnya
Cia agak keatas sedikit, yaitu bersimpu dengan dengkulnya agar
posisinya enak.
Diteruskan isapan penis Tibor oleh Cia,
sambil diremas-remasnya tetek Cia dengan kedua tangan Tibor. Muka Tibor
menengadah ke atas, merasakan nikmatnya suasana itu. Setelah itu,
pikiran Tibor sudah tidak karuan lagi, diangkatnya badan Cia dengan
kedua tangan Tibor, kemudian dibaringkanlah Cia di atas meja. Cia diam
tak bersuara, pasrah atas apa yang akan dilakukan Tibor terhadapnya.
Vagian Cia pas berhadapan dengan penis
Tibor, karena badan Cia tergeletak di meja hanya sebatas pantat, maka
diarahkannya penis Tibor ke vagina Cia perlahan-lahan. Ketika kepala
penis Tibor menyentuh kemaluan Cia, mendesahlah Cia seperti kepedasan.
Dimasukannya penis Tibor sedikit demi sedikit, makin menggeliatlah Cia
dibuatnya.
Ketika seluruh penis Tibor masuk kedalam
kemaluan Cia, terasa hagat dirasakan Cia. Dipeluknya Tibor erat-erat
agar tidak melepaskan penisnya dari dalam vagina itu. Ditekannya pantat
Tibor erat-erat oleh kedua tangan Cia agar penisnya lebih masuk ke
dalam. Tibor mulai menarik dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Cia,
makin merontalah Cia dengan gerakan itu. Desahan Cia semakin membuat
nafsu Tibor terbakar, sehingga dipercepatlah gerakan keluar masuk itu.
Cia makin meronta keenakan, dengan
menggoyang pingulnya agar Tibor lebih bersemangat. Goyangan naik turun
pinggul Cia membuat Tibor tak tahan membendung spermanya, dipercepat
gerakan maju mundur penis Tibor agar ejakulasinya terasa lebih nikmat.
Cia merasakan penis Tibor lebih membesar dan mengeras disertai
percepatan gerakan maju mundur penis Tibor.
Berdesahlah Cia merasakan kenikmatan itu
dan dipeluknya Tibor erat-erat agar tidak menghentikan gerakan itu dan
berharap ketika muncratnya sperma, seluruh penis Tibor berada di dalam
vagina Cia. Berteriaklah Tibor dengan mendesah, yang bertanda bahwa
sperma Tibor keluar muncrat beberapa kali di dalam vagina cia. Tetap
dipeluknya
Tibor erat-erat oleh Cia, agar badan
Tibor tetap melekat pada permukaan tubuh bagian atas badan Cia. Bahagia
Cia menerima semprotan sperma Tibor yang begitu dasyat, sambil tersenyum
dan memejamkan mata akan nikmatnya suasana tersebut. diciumnya Tibor
berulang kali untuk menandakan kebahagiaan Cia atas perbuatan itu.
Cia sangat bahagia walaupun penis Tibor
hanya sekitar 15 menit keluar masuk di vagina Cia, namun 15 menit bagi
Cia sudah terlalu cukup, karena pada waktu pemanasan Cia telah berada di
puncak birahi berkali kali. Cia merenggangkan pelukannya dan berkata,
terima kasih ya bang, aku bahagia sekali dan kemudian mencium Tibor
dengan penuh kasih sayang. Sama-sama cia, abang juga bahagia kok, kamu
enak dan bergairah jawab Tibor sambil tersenyum. Gila, kaya nggak ada
apa-apa…., takutnya Cia minta tanggung jawab tau apa gitu…., enak juga
si Tibor
No comments:
Post a Comment