Tren Baru: Donor Sperma Melalui Hubungan Seks

Tren Baru: Donor Sperma Melalui Hubungan Seks

Donor sperma memang bukan merupakan hal baru dalam dunia medis, pasangan yang tak subur, wanita yang menginginkan momongan tanpa harus menikah merupakan para pengguna jasa tersebut. Namun kini muncul tren baru dimana proses pendonoran sperma dilakukan melalui pembuahan langsung atau hubungan seks. London, merupakan salah satu kota di Inggris yang dilanda tren ini.

Proses pendonoran sperma berlangsung secara tradisional dimana para wanita akan menerima sperma dari pendonornya melalui hubungan seks, berbeda dengan proses donor sperma konvensional melalui proses inseminasi buatan. Alasan para wanita memilih metode ini beragam, mulai dari tingkat keberhasilannya yang dipercaya tiga kali Agen Casino Sbobet lebih besar dibandingkan inseminasi buatan di laboratorium sampai alasan mengenali riwayat genetis dan kepribadian yang bisa diturunkan oleh sang pendonor.

Proses pendonoran ini cukup unik, ketika wanita 'pemburu sperma' sudah menemukan calon donor yang bersedia, maka mereka dapat membuat janji untuk bertemu di suatu tempat. Selanjutnya, tanpa melibatkan 'perasaan', keduanya akan melakukan hubungan seks seperti kencan satu malam pada umumnya. Bedanya jika biasanya mereka menghindari kehamilan, dalam kasus ini mereka justru sangat ingin dihamili oleh pasangan asingnya

Tentu metode ini mendapat Agen Bola Tangkas banyak tentangan dari masyarakat umum, situs-situs penyedia donor macam ini seperti co-parents.net , co-parentmatch.com, spermdonorforum.com, dan donordaddy.co.uk mendapat banyak protes. Situs-situs tersebut dituding hanya memanfaatkan wanita-wanita yang sangat menginginkan kehamilan sebagai pasangan kencan tanpa ikatan.

Seperti dikutip dari situs Mirror, Linda Blair (seorang psikolog) mengomentari tren baru donor sperma melalui hubungan seks ini. Agen Bola Terbaik Menurutnya, hal yang patut dipertimbangkan oleh para wanita adalah perkembangan jiwa anak yang lahir melalui proses donor seperti ini saat mereka tumbuh dewasa kelak. Menurut Blair kemungkinan besar anak akan kecewa dan marah, saat mereka tahu dari mana mereka berasal. Selain faktor kejiwaan, risiko yang harus dipertimbangkan adalah keamanan dari para penerima donor. Donor sperma melalui hubungan seks rentan terhadap penularan infeksi kelamin. Donor sperma melalui inseminasi buatan umumnya memiliki prosedur yang jelas melalui proses screening baik kesehatan sperma maupun latar belakang kesehatan pendonor.